Bulletin bulanan
Penyejuk hati
Menuju Sunnah Rasul
Di susun oleh:
Majlis ta’lim nurul hidayah
Giren Talang Tegal
BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM
Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT yang telah mengutus kepada kita seorang Rasul yang sangat mulia, shalawat serta salam senantiasa kita bacakan kepada beliau Nabi akhir zaman.
Alhamdulillah kembali kami hadirkan buletin edisi yang kedua ini, melihat antusias masyarakat terhadap ratib al Attas, kami mencoba hadirkan sosok pencetus dan pengarang ratib al Attas dengan harapan akan menambah rasa mahabbah kita terhadap beliau, dan tahu akan manfaat sekaligus faidah dari pada pembacaan ratib al Attas.
Sosok Panutan
Siapa sebenarnya pengarang ratib al Attas?
Beliau adalah al Imam al Alim al Allamah al Wali al Qutub al Arif billah as Syeh al Barokah al Qudwah al Habib Umar bin Abdurahman bin Aqil bin Salim bin Abdullah bin Abdurahman bin Abdullah bin Abdurahman Asseqaf al Alawy ra, Ibunda beliau bernama Syarifah Muznah binti Muhammad al Jufri.
Beliau di lahirkan sekitar tahun 992 H di kota Lisk, wilayah Hadramaut, di kota ini beliau di besarkan dan di didik oleh ayahanda beliau al Habib Abdurahman bin Aqil al Attas dan beberapa habaib yang lain.
Sejak kecil al Habib Umar al Attas telah kehilangan penglihatannya (tuna netra) namun sebagai calon ulama besar Allah telah menggantinya dengan penglihatan mata bathin beliu, yang lebih tajam dari mata dhohir,dengan bukti sejak kecil beliau sangat mudah menghafal apa saja yang beliau dengar, salah satu guru beliau mengatakan; “Bahwa al Habib Umar tuna netra dhohirnya namum terang dan bersinar hati nuraninya. ”dengan penglihatan bathin beliau semakin menambah pendekatan beliau kepada tuhannya Allah SWT, beliau tuna netra tapi tidak buta mata hati beliau. Dalam satu riwayat tentang ciri-ciri beliau, yaitu tidak pendek dan tidak pula tinggi, tampan, berjenggot lebat berwibawa dan harum serta wangi tubuh beliau, sebab beliau sangat senang wangi wangian.
Guru-Guru Beliau.
Al Habib Umar al Attas belajar dari semua guru yang pernah belajar dari al Imam Syeh Abu Bakar bin Salim Fahrul Wujud sekaligus putra-putra beliau, adapun guru utama beliau adalah al Habib Husen bin Syeh Abu Bakar bin Salim, dalam sebuah riwayat al Habib Husen adalah seorang ulama yang kasf (bisa melihat sesuatu yang ghoib) di ceritakan suatu hari beliau melihat beberapa santri yang lewat di hadapan beliau di iringi oleh para malaikat yang menyandarkan sayap-sayapnya di bawah kaki para santri yang lewat di hadapan beliau, dan masih banyak lagi guru-guru beliau yang lain,yang tak bisa di sebut satu persat
Murid-Murid Beliau.
Banyak sekali murid beliau yang selalu hadir dalam majelis yang beliau asuh, sebagian yang bisa kami sebutkan adalah putra beliau sendiri al Habib Husen bin Umar al Attas, al Habib Abdullah bin Alwy al Haddad pengarang ratib al Haddad, al Habib Isa bin Muhammad al Habsy, dan yang paling kita kenal yaitu as Syeh Ali bin Abdullah Baras dan murid-murid yang tatkala sedang mencukur rambut al Habib Umar, terlintas dalam hatinya, ”al Habib Umar seorang yang agung padahal beliau buta ”Seketika itu beliau tahu isi hati muridnya seraya berkata ”Kalau begitu kamu harus buta”, sejak saat itu murid tersebut buta dan tak lain adalah al Habib Isa al Habsy.
Faidah Membaca Ratib al Attas
Orang yang membaca bisa di ampuni dosanya oleh Allah sebab di dalamnya di iringi pembacaan istighfar,
1. Apabila di baca di sebuah desa maka insa Allah desa tersebut akan di jauhkan dari segala bahaya.
2. Di gampangkan usahanya dan di jauhkan dari paceklik
3. Dapat mencegah kejahatan musuh dan lawan,menghilangkan rasa takut di hadapan orang-orang yang dholim.
Cara dan Waktu Membaca Ratib al Attas.
Dalam membaca ratib hendaklah dalam keadaan suci dan hadirkan hati pada setiap lafad yang keluar dari mulut kita,memegang kepala saat membaca akhir surat al Khaser sebab di riwayatkan waktu ayat ini di turunkan malaikat jibril menyuruh Rasul untuk memegang kepala, maka sebaiknya waktu kita membaca akhir surat al Khaser di barengi dengan memegang kepala,
Waktu Dalam Membaca Ratib al Attas.
Di baca pagi dan sore bagi yang memiliki keinginan yang keras dalam mencari keberkahan dan hajat yang sangat penting, dan sebelum shalat isya khusunya pada bulan ramadhan, dan setelah shalat isya seperti yang di lakukan para salafussoleh
Nasehat-Nasehat Beliau.
“Allah akan memberi setiap orang menurut niatnya dan kebersihan hatinya”
“Barang siapa melihat sebuah sifat yang baik, maka yaqinlah sifat tersebut adalah bagian dari agama”
“Sabar akan membawa akibat, sabar menjadi sumber segala kebaikan, sabar akan di abadikan oleh Allah, segala puji bagi Allah apa yang Dia tentukan pasti wujud, dan apa yang di takdirkan pasti ada.”
“Tidaklah seorang yang tekun melakukan ibadah kepada Allah melainkan memperoleh restu dari seorang wali ,baik yang masih hidup maupun sudah wafat”
“Barang siapa mendoakan orang dholim (agar mendapatkan hidayah dan kecukupan) maka dia akan selamat dari kejahatan orang tersebut”
Syair Imamul haddad
“Bila Allah mengujimu maka bersabarlah karena itu hakNya atas dirimu”
“Dan bila Ia memberi nikmat maka bersyukurlah”“Siapa yang mengenal dunia pasti akan yaqin bahwa dunia tak ragu lagi Adalah tempat kesengsaraan dan kesulitan”
Hal yang terpenting adalah tatkala kita masih bisa membaca kehidupan para salafussoleh dan mendengarkan perkataan-perkataan ulama sebab akan datang satu zamandimana kita tak bisa lagi dengarkan kalam-kalam tersebut,
Seorang mu’min sejati adalah orang yang selalu mencurahkan seluruh kehidupannya untuk beraktifitas bagi dunia dan akhirat,segala aktifitasnya selalu diarahkan untuk meraih ridho Allah SWT.Ia tidak akan melakukan suatu pekerjaan kecuali yang membuahkan hasil,dan hasil pekerjaannya selalu mempunyai nilai ibadah.
Ya Allah berilah kami kemulyaan sebab barokah keluarga RasulMu Muhammad SAW dan berilah kami petunjuk dengan mengikuti ajaran-ajaran pewaris NabiMU,dan kumpulkanlah kami bersama orang-orang yang Engkau cintai,Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar